Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa yang akan datang.
Disadari atau tidak kita
sedang menuju era globalisasi. Pengaruh globalisasi ini semakin terasa dengan
semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media.
Media telah mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di
negara yang telah maju, media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang
waktu. Waktu yang terpanjang, yang paling berpengaruhi itu adalah waktu yang
digunakan untuk bersekolah (Miarso,1989)
Di Indonesia, perkembangan
media sosial meningkat dengan pesat. Perkembangan ini didukung dengan mudahnya
mengakses internet melalui ponsel. Kini untuk mengakses facebook atau twitter
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan
sebuah ponsel Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan
terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara
maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai
tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan
berita-berita.
Didukung perkembangan TIK
yang semakin canggih, banyak sekali hal yang dapat kita lakukan. Mengadakan
kelas virtual adalah salah satu cara untuk memanfaatkan social media ke
arah yang positif. Menerapkan e-learning dan mempermudah
sistem administrasi, kedua hal ini juga dapat dilakukan.
Namun sayang, hal ini masih menjadi wacana untuk dasar pendidikan sekolah di
Indonesia. Sedangkan di tingkat perguruan tinggi, banyak yang mulai berani menerapkan teknologi
sebagai roda pengggerak dari sistem kampus itu sendiri. Mari kita sama-sama
melihat hasil survey ini.
Dari hasil survey diatas, perkembangan social media sangat
membantu dunia pendidikan, namun ada pula dampak positif dan negatif social
media itu sendiri, antara lain:
DAMPAK POSITIF:
1. Sebagai media penyebaran informasi
Informasi
yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya
dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati
informasi tersebut. Ini sangatlah bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang
hidup di era digital seperti sekarang ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam
sentuhan jari kita.
2.
Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
Mengasah
keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar
bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan diera modern seperti
sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang
butuh untuk berkembang.
3.
Memperluas jaringan pertemanan
Dengan
menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan
dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan
ini bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar pikiran, saling
mengenal budaya dan ciri khas daerah masing-masing, dll. Hal ini dapat pula
mengasah kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris dengan
memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan di situs jejaring
sosial.
DAMPAK NEGATIF:
1. Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
2.
Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga
sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah,
bahkan obesitas.
3.
Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau
memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami
cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang
umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan
meja komputer.
4.
Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa
muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya
adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka
dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat
diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap
harinya.
5.
Kejahatan dunia maya (cyber crime)
Seiring
berkembangnya teknologi, berkembang pula kejahatan. Didunia internet, kejahatan
dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam.
Diantaranya, carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
Semenjak
situs jejaring sosial seperti yang disebutkan diatas sangat menyedot perhatian
publik. Sebagian besar menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengunjungi situs
tersebut. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi kecanduan jaringan
sosial ini seperti dengan membatasi waktu penggunaan internet, terutama situs
jaringan sosial. Kita juga perlu belajar menggunakan jaringan internet secara
bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial.
Sebaiknya para pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total
untuk tidak menikmati situs tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan
untuk menguranginya yaitu dengan mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dll.
Sumber
http://www.diarykhansa.com/2012/05/social-media-akankah-menjadi-noda.html
http://vinda-mystory.blogspot.co.id/2012/10/dampak-media-sosial-terhadap-dunia.html
http://dokumen.tips/link/pengaruh-media-massa-terhadap-pendidikan