Minggu, 09 Oktober 2016

Internet Of Things



Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan' IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

Konsep dan Cara Kerja Internet Of Things




Konsep IoT ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur IoT, yakni: Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT, Perangkat Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di rumah anda, dan Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base

Fungsi Internet of Things
Dengan prinsip tujuan utama dari IoT sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan dan pengendalian barang fisik maka konsep IoT ini sangat memungkinkan untuk digunakan hampir pada seluruh kegiatan sehari-hari, mulai dari penggunaan perorangan, perkantoran, rumah sakit, pariwisat, industri, transportasi, konserverasi hewan, pertanian dan peternakan, sampai ke pemerintahan.

Dalam tujuan tersebut, IoT memiliki peran penting dalam pengendalian pemakaian listrik, sehingga pemakaian listrik dapat lebih hemat sesuai kebutuhan mulai dari tingkat pemakaian pribadi sampai ke industri. Tentunya selain untuk tujuan penghematan IoT juga dapat dipakai sebagai sarana kemajuan usaha, dengan sistem monitoring maka kebutuhan usaha dapat lebih terukur.

IoT juga sangat berguna dalam otomatisasi seluruh perangkat yang terhubung ke internet dimana konfigurasi otomatisasi tersebut dapat di sesuaikan dengan mudah tanpa harus datang ke lokasi perangkat tersebut. Baik untuk alasan keamanan untuk wilayah yang tidak mungkin dimasuki manusia, maupun untuk alasan jangkauan terhadap perangkat yang akan di kendalikan tersebut.

Manfaat Internet of Things dalam Dunia Kesehatan

Studi kesehatan di Amerika Serikat menunjukkan, infeksi telinga telah membuat anak-anak lebih sering datang ke dokter dibandingkan keluhan penyakit lain. Dan sekitar 80 persen anak, setidaknya akan menderita infeksi telinga saat berusia tiga tahun. Bagaimana jika kemudian sebuah aplikasi di smartphone dapat menjadi “dokter” dari infeksi itu?

Sebuah aksesori bernama Oto Home kini dapat digunakan layaknya otoskop, alat yang digunakan dokter untuk melihat bagian dalam telinga pasien. Aksesori buatan CellScope ini dapat digunakan orang tua di rumah, dengan memasangnya di kamera iPhone. Setelah menangkap video keadaan di kanal telinga si anak, video dapat dikirim ke dokter lewat e-mail. Dengan biaya yang telah ditentukan, dokter kemudian mendiagnosa dan memberikan resep obat.


Kehadiran Oto Home menurut pembuatnya lebih kepada ide untuk menolong keluarga yang tinggal di daerah terpencil, sehingga cepat terhubung dengan dokter anak. “Kami ingin membawa dokter ke dalam rumah, disamping kemudahan transaksi perbankan yang sekarang dapat dilakukan di ponsel,” ujar salah satu pendiri dan CEP CellScope, Erik Douglas.

Lebih Praktikal

Perkembangan Internet of Things (IoT) jelas sudah menjalar ke segala bidang, tak terkecuali sektor kesehatan yang pada tahun ini akan semakin terlihat realisasinya. Jim Hunter, Chief Scientist dan Technology Evangelist dari Greenwave Systems menyatakan 2016 sebagai tahun transformasi dari IoT yang teknikal menjadi praktikal dan aplikatif. Oto Home tadi bisa dikatakan contoh kongkritnya.

Orang awam tentu sudah merasakan transformasi ini lewat berbagai produk wearable seperti Fitbit atau Apple Watch. Di ajang Consumer Electronic Show 2016 pada awal tahun ini, para produsen bahkan telah melangkah lebih lanjut dengan tidak hanya membuat fitness wearabledalam bentuk jam tangan. Sepatu olah raga Under Armour meluncurkan sneaker Gemini 2 yang telah dilengkapi sensor, sementara produsen pakaian OM menghadirkan pakaian dalam wanita dengan teknologi serupa.


Dari sebuah laporan yang diterbitkan ECRI Institute, kehadiran berbagai produk wearable, lewat teknik analisis data yang besar, terbukti efektif dalam prediksi awal fungsi saraf pasien untuk penyakit Parkinson, Alzheimer, demensia, cerebral palsy, manajemen pasca stroke otak, hingga serangan epilepsi. Beberapa wearable juga disebut memiliki kemampuan mendeteksi ketika pasien kemungkinan telah kejang, jatuh, atau tremor.

Pantau Jarak Jauh

Dari sisi tenaga medis, kehadiran wearables tentu amat menjanjikan karena dapat memantau pasien rawat jalan dari jarak jauh, maupun rawat inap dengan lebih nyaman, sekaligus dapat memberikan lebih banyak data untuk para dokter. Transparency Market Research pada akhir tahun lalu sudah memprediksi bahwa pada 2018, lebih dari lima juta wearable dan sensor kesehatan mobile akan digunakan untuk kepentingan kesehatan, sementara tren remote patient disebut akan menjadi sebuah revolusi cara penanganan pasien

Teknologi mengawasi pasien dari jarak jauh dapat menjadi metode penting untuk mengurangi biaya kesehatan dan mempertebal kemungkinan kesembuhan pasien. Contohnya, dokter yang menemukan perubahan pada tanda-tanda vital pada pasien penyakit jantung, dapat mengganti pengobatan sebelum masalah yang lebih serius datang, sehingga pada akhirnya mereduksi kebutuhan dan biaya ruang darurat. Dokter pun dapat melacak status kesehatan pasien di rumah, dan melakukan konsultasi lewat koneksi video call.



Walau perkembangan IoT di bidang kesehatan terus melangkah jauh, Jim Hunter mengingatkan beberapa kemungkinan tantangan yang harus diantisipasi semua unsur pengguna. Unsur privasi misalnya, akan menjadi masalah tersendiri. Jim memprediksi, terganggunya privasi pengguna wearable misalnya, kemungkinan terjadi karena berbagai kegagalan keamanan dari penyedia IoT.


Sumber 

https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_of_Things
http://www.mobnasesemka.com/internet-of-things/
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2015/05/apa-itu-iot-internet-of-things.pd
http://daily.oktagon.co.id/yuk-kenali-konsep-internet-of-things-dalam-dunia-kesehatan/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar